Kesalahan dosa fitnah dalam islam sangatlah besar dan masih ada berbagai ketentuan di dalamnya. Untuk mendalami hal tersebut, maka simak artikel ini!

Islam tidak pernah menyarankan seseorang untuk melakukan fitnah. Bahkan fitnah ini termasuk larangan yang harus dijauhi. Jika tetap dilakukan, maka dosa fitnah dalam Islam akan sangat besar.

Sebagai muslim, tentu dosa dalam melakukan fitnah harus diketahui dengan baik. Selain itu di dalamnya juga masih ada ketentuan lain yang wajib dipelajari. Dengan demikian, akan diketahui bahwa fitnah sangat penting untuk dijauhi.

Dosa Fitnah dalam Islam

Fitnah adalah proses melontarkan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan keadaan nyatanya. Jika ungkapan yang dilontarkan didengar, dipercaya, dan disebarkan oleh orang lain maka hal ini sudah masuk fitnah.

Islam sendiri memasukkan fitnah sebagai salah satu hal yang dilarang keras untuk umat manusia. Bahkan larangan ini sudah dimasukkan dengan jelas dalam Al-Quran dan juga berbagai hadits shahih.

Pada Surah Al-Baqarah sudah dijelaskan tentang dosa fitnah dalam Islam yaitu lebih kejam dari pembunuhan. Artinya saat seseorang melakukan fitnah meski tidak terlihat nyata, namun dosanya sangatlah besar.

Namun karena fitnah adalah proses yang hanya memerlukan lisan, maka tidak jarang umat yang masih melakukannya baik secara sadar maupun tidak. Hal ini tentu sangat disayangkan karena hitungan dosanya akan tetap berjalan.

Ketentuan Tentang Dosa Fitnah

Dosa memfitnah orang tidak hanya berhenti pada penjelasan di atas saja. Masih ada beberapa ketentuan lain tentang dosa fitnah yang harus dipahami. Inilah tiga ketentuan tersebut beserta penjelasannya:

  1. Akan Terus Mengalir

Ketentuan pertama tentang dosa fitnah dalam Islam yang wajib diketahui adalah dosanya akan terus mengalir. Saat sebuah fitnah sudah terlontar dan dipercaya orang lain, maka dosanya akan terus mengalir dan berjalan.

Apalagi jika fitnah tersebut masih terus dipercaya dalam jangka panjang dan terus disalurkan ke pihak lainnya. Jika kondisinya demikian, maka dosanya akan sangat besar tanpa disadari secara langsung.

Allah akan tetap mencatat dosa tersebut dan akan meminta perhitungan di masa yang akan datang. Meski fitnah yang dilontarkan sekecil ujung kuku, namun dosanya akan tetap sama besar dan akan terus mengalir.

  1. Sulit Diampuni

Selain terus mengalir, dosa orang yang suka fitnah juga sulit untuk diampuni. Islam sendiri sudah mengajarkan bahwa dosa ini akan sulit untuk diampuni secara sempurna dan menyeluruh karena sudah termasuk dosa besar.

Hal ini ada kaitannya dengan ketentuan di poin pertama. Jika pelakunya sudah bertobat namun fitnatnya masih dipercaya pihak lain, maka dosanya masih akan terhitung. Jadi proses pengampunannya akan sulit.

Namun apakah dosa tuduhan palsu bisa diampuni? Sebenarnya bisa. Hal yang penting adalah niat bertaubat kepada Allah. Asal niat tobatnya sudah tepat, prosesnya dijalankan lama, maka Allah akan memberikan ampunan kepada umatnya.

  1. Pelakunya Mendapat Azab Jahannam

Dosa tuduhan palsu dalam Islam juga berkaitan dengan azab jahannam. Perlu dipahami bahwa azab jahannam adalah azab di akhir zaman untuk para pelaku dosa besar. Tempat yang Allah janjikan adalah neraka jahannam.

Pelaku fitnah yang tidak bertaubat akan mendapatkan azab tersebut. Hal ini sudah dijelaskan dalam Islam secara jelas dan detail. Jadi jika merasa sudah pernah melakukan fitnah, segera bertaubat.

Seperti yang sudah disebutkan, proses taubat ini tidak akan mudah. Perlu niat yang bersih dan waktu yang panjang. Usahakan saja proses taubatnya dan terus berprasangka baik bahwa Allah akan menerima taubatnya.

Kesimpulan

Penjelasan tentang dosa fitnah dalam Islam tersebut bisa langsung dijadikan dasar pemahaman. Sebenarnya jika didalami lebih jauh, Al-Quran sudah menerangkan banyak hal tentang dosa fitnah tersebut.